PengertianTakdir Dan Doa. Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu' dan tadharru' dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Kajian muslim - Assalamu alaikum wr wb. Berjumpa lagi dengan kami, seperti yang sudah kami utarakan dalam penulisan artikel kami sebelumnya yaitu doa mohon supaya diterangkan pikiran, kami akan menuliskan artikel doa yang lainnya, nah pada penulisan artikel kali ini kami akan membagikan Doa mohon untuk merubah nasib jelek yang mudah - mudahan dapat bermanfaat bagi sobat yang membutuhkan, dan bagi sobat - sobat semua pengunjung blog kajian muslim ini, dan berikut adalah doa mohon untuk merubah nasib lengkap dengan arab latin dan artinya... DOA MOHON DIPERBAIKI NASIB Doa mohon diperbaiki nasib LATINNYA Allaahumma ashlih lanaa diinanaa alladzii huwa ishmatu umuurinaa wa ashlih lanaa dunyaanaa aakhiratanaa allatii fiihaama aadunaa waj alil hayaata ziyaadatanla naa fiikullikhairin, waj alilmauta raahatan lanaa min kulli syarrin. ARTINYA Wahai allah! perbaikilah agama kami yang merupakan pelindung segala urusan kami, perbaikilah dunia kami yang merupakan tempat kehidupan kami, dan perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami, dan jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam melakukan segala kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagi kami dari melakukan segala kejahatan. Nah sahabat Kajian muslim, itulah doa yang dapat kami bagikan dalam kesempatan kali ini, yaitu doa mohon agar diperbaiki nasib di dunia dan di akhirat, semoga artikel yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi semuanya, untuk pertemuan selanjutnya insya allah kami akan membagikan doa - doa yang lainnya, untuk pertemuan kali ini kami cukupkan sampai di sini, akhirkata kami ucapkan wasallam.
TANYA Apakah yang telah ditetapkan oleh Allah atas kita bisa berubah dengan perantaraan doa? JAWAB Membenarkan dan mengakui adanya Qadha dan Qadar merupakan salah satu rukun iman, dan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah, pasti terjadi. Dan kita akan dihisab oleh Alah atas pilihan kita, melakukan amal yang shalih atau amal yang buruk, bukan dihisab atas ketentuan-Nya pada kita sejak azali. BACA JUGA Rasa Takut Tak akan Bisa Hapuskan Takdir Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ؟ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ Artinya “Jika dua orang muslim bertemu untuk saling bunuh dengan pedang mereka, maka yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama di neraka.” Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh wajar, lalu mengapa yang terbunuh juga masuk neraka?” Rasul menjawab, “Dia sebenarnya juga berhasrat membunuh temannya.” HR. Muslim Anda lihat, balasan bagi dua orang ini sama, karena yang mereka berdua pilih sama. Namun, telah tetap dalam ilmu Allah bahwa yang satu lebih dulu membunuh temannya. Jadi, hisab perhitungan Allah itu atas pilihan kita, baik yang kita pilih itu benar-benar terwujud atau tidak. Dari sisi ini, Allah mewajibkan men-taklif kita untuk beramal sesuai Al-Kitab dan As-Sunnah. Seandainya kita tak mampu berikhtiar memilih melakukan sesuatu atau tidak, tentu Allah tak akan memerintahkan dan melarang kita. Adapun tentang pengaruh doa terhadap sesuatu yang telah ada pada ilmu Allah, maka contoh yang mudah adalah makanan, minuman, dan obat. Kita tentu tahu bahwa umur kita telah ditentukan, namun kita tetap makan, minum dan berobat, karena itu semua adalah sebab untuk hidup, meskipun kita berkeyakinan bahwa itu tak berpengaruh terhadap ketetapan Allah. Maka, sebagaimana kita berobat sebagai amal untuk meraih sebab yang Allah perintahkan kepada kita, demikian pula kita berdoa sebagai amal yang Allah perintahkan kepada kita. Allah ta’ala berfirman وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ Artinya “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka sungguh Aku dekat. Aku menjawab doa orang yang berdoa, jika mereka berdoa kepada-Ku.” QS. Al-Baqarah [2] 186 Allah ta’ala juga berfirman وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Artinya “Dan Tuhan kalian berkata, berdoalah kepadaku, niscaya akan Aku kabulkan doa kalian.” QS. Ghafir [40] 60 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda عباد الله تداووا Artinya “Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah.” HR. At-Tirmidzi Dan kita sadari, bahwa obat itu tak akan berpengaruh apa-apa kecuali atas kehendak masyiah Allah dan terpenuhi seluruh syaratnya, demikian pula doa juga tak berpengaruh kecuali jika terpenuhi seluruh syaratnya, dan itu semua atas kehendak Allah. BACA JUGA Lakukan Maksiat; Pilihan Atau Takdir? Orang yang beriman melantunkan doa sebagai pelaksanaan perintah Allah, dan berobat juga sebagai pelaksanaan perintah Allah, dan ia mendapatkan pahala atas amalnya tersebut. Adapun hasil, sepenuhnya diserahkan pada Allah ta’ala. Dan setiap mukmin yang berakal dan telah mengamalkan hal ini, ia merasakan pengaruh dari doa yang ia lantunkan, sebagaimana ia merasakan pengaruh dari obat yang ia minum. Bahkan orang-orang yang beriman lagi benar keimanannya, meraih sesuatu dengan doa, yang tak mampu diraih dengan bantuan yang sifatnya materi. Dan itu keutamaan dari Allah, yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. [] Fatwa Syaikh Nuh Ali Salman Fatawa Al-Aqidah / Fatwa No. 29 SUMBER Penerjemah Muhammad Abduh Negara
Banyakorang menyalahkan takdir atau nasib ketika sedang mengalami kesusahan, atau mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, tidak lulus ujian dianggap Doa Merubah Nasib - tunggu“Nak buat macam mana, dah takdir tak ada jodoh sampai ke tua, hadap je lah,” Kita biasa sangat dengar keluhan ini daripada rakan malah diri sendiri juga berkeluh kesah dengan takdir jodoh ketentuan Allah. Ia seakan give up dan serahkan segalanya kepada takdir. Sedikit pula antara kita mahu berusaha untuk merubah takdir. Ya benar, ajal, rezeki dan jodoh adalah sesuatu yang misteri. Hanya Allah yang mengetahuinya. Dalam Islam, takdir ini terbahagi kepada dua iaitu takdir Mubram dan takdir Muallaq. Takdir Mubram ialah takdir yang tetap, muktamad dan tidak boleh diubah seperti takdir ajal. Takdir Muallaq pula merupakan ketetapan yang boleh diubah dengan syarat manusia berusaha bersungguh-sungguh, istiqamah dan berdoa serta tawakal. Bertawakal adalah menyerahkan segalanya kepada Allah selepas segala usaha dan doa telah dilakukan. Artikel berkaitan Relakanlah Jika Dia Bukan Jodoh Kita, Mungkin Si Dia Telah Ditakdirkan Untuk Orang Lain Artikel berkaitan “Di mana Jodohku”, Jangan Tergesa Buat Keputusan Sebab Takut Tak Kahwin Rasulullah SAW telah bersabda, “Tidak boleh ditolak ketetapan Allah SWT melainkan dengan doa. Dan tiada yang boleh memanjangkan umur, melainkan berbuat baik kepada ibubapa Riwayat al-Hakim, Ibnu Hibban dan Imam at-Tirmidzi Setelah menginjak dwasa, kita akan ula berfikir tentang jodoh diri. Kerap berlegar dalam fikiran sapalah bakal jodoh yang ditentkan Allah. Tak ada yang tahu dan pasti dengan siapa kita ditakdirkan untuk bersama. Hal inilah yang kerap membuat seseorang dirundung rasa bimbang hingga berdebar. Pelbagai pertanyaan menerpa; siapa jodohku? Benarkah dia adalah jodohku? Bila akan bertemu atau bolehkah dia menjadi jodohku? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu barangkali pernah terlintas dibenak setiap insan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam salah satu ayat di kitab suci Al-qur’an yang menyatakan bahwa setiap makhluk yang ada di muka bumi ini diciptakan secara berpasang-pasangan. Justeru, ini cukup membuktikan bahawa setiap insan pastinya ditakdirkan untuk berjodoh atau berpasangan. Kita sahaja yang tidak tahu siapa orangnya dan bila waktunya tiba. Bolehkah kita mengubah takdir jodoh yang telah ditetapkan oleh Allah SWT? Jodoh sebenarnya tak boleh berubah kerana sudah tercatat di luh mahfuz. Namun, sebagaimana Allah memberikan rezeki, demikian pula pada takdir jodoh. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha. Seorang yang tidak berusaha untuk takdirnya dianggap sebuah kekeliruan dan kelemahan. Gambar sekadar hiasan Ketetapan jodoh sebenarnya boleh diubah jika kita melakukan usaha berterusan untuk merubahnya. Sebagaimana firman Allah SWT. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 1311 Lalu bagaimana penyelesaiannya? Berikhtiarlah! berusaha dan berdoa lah kepada Allah SWT agar anda mendapatkan jodoh yang baik dan sesuai dengan keinginan anda. Anda dapat merubah takdir jodoh dengan doa karena sesungguhnya tak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa yang disertai usaha. Adapun doa untuk mengubah takdir jodoh akan dihuraikan berikut ini Doa Jodoh Menurut al-Qur’an Do’a dalam al-Furqan ayat 74 “Robbana hablanaa min azwazinaa, wadzuriyatinaa, qurata’ayyun, wajaalna lilmutaqqina immamaa” Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk mata hati kami dan jadikanlah kami iman bagi orang-orang yang bertaqwa Doa Jodoh Menurut Hadis Rasulullah SAW pun telah mengajarkan doa istikharah menurut hadis Bukhari, Ahmad dan lain-lain, yang isinya mengandung permohonan mengubah takdirNya “Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahawa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku redha menerimanya.“ Selain memanjatkan doa untuk mengubah takdir jodoh, anda juga sangat dianjurkan untuk senantiasa berusaha mencari jodoh dalam Islam. Berusaha mendapatkan jodoh tentunya harus sesuai dengan keutamaan ajaran Islam dengan menerapkan cara memilih calon pendamping hidup sesuai syariat Islam. Salah satu usaha yang boleh anda lakukan adalah dengan meningkatkan ketaatan serta ketakwaan anda kepada Allah SWT, kerana orang yang baik-baik tentunya juga akan mendapatkan jodoh yang baik-baik pula. Sumber artikel Dalam Islam WEBINAR JODOH 💖 SUAMI KIRIMAN ILAHI ✨Jom Sis semua yang masih single terutamanya sejenis yang pemalu! Kita belajar ilmu menjemput jodoh💘 Dengan ilmu menjemput jodoh, Sis akan.. ✅ Tak tertanya-tanya lagi “Dimana atau ada ke bakal imamku❓❓” 🤷🏽♀ ✅ Jelas ✨ dan yakin 💪🏻 dengan langkah-langkah mudah ikhtiar mencari jodoh 💘 Tip Islam itu Mudah dan Indah ✅ Akan dijauhi heartbreak 💔 dan lelaki yang tak serius 👻 Yang sudah berstatus Dimiliki’, ambillah manfaat ilmu ini untuk memudahkan dan percepatkan lagi jodoh Sis 💞 Daftar di TujuanPendidikan "Diversifikasi" Merubah Keadaan (Nasib) QS. AR-RA'D 13 : 11 Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Tafsir Tar Sebagaimana yang kita ketahui bersama, mempercayai qada dan qadar adalah rukun iman yang ke enam atau yang paling terakhir, hukumnya wajib dipercayai, diyakini dan diamalkan dengan qada dan qadar ini mendatangkan dua efek, kesan, dan pengaruh yang saling kontradiktif apabila seseorang tidak memahami dengan betul akan makna takdir ilahi. Kedua kesan ini adalah1 Kesan yang pertama, ummat Islam tidak pernah akan merasakan stress dalam hidup. hidupnya senantiasa dalam keadaan nyaman dan tenteram, serta terhindar dari sifat sifat mazmumah seperti, iri hati, dengki. Dan meskipun dia hidup dalam suasana persaingan, maka ia akan menjalani persaingan dengan cara yang sehat, sebab dalam hatinya segala apa yang menimpa dirinya sama halnya ia baik ataupun buruk, tetap akan diserahkan kepada Allah. Ini adalah kesan yang positif dari pada qada dan Kesan yang kedua adalah, seseorang boleh saja dengan alasan takdir, ia akan mengatakan tidak usah berusaha bersusah payah, toh semuanya sudah ditentukan oleh Allah yang Maha Kuasa. Tidak perlu belajar dan tidak perlu bekerja keras. Ini tentunya kesan yang negative pada diri seorang mu’min. kemungkinan inilah yang membuatkan Nabi melarang para sahabat untuk mendalami masalah takdir, beliau berkataوَإِذَا ذَكَرَ أَصْحَابِي اَلْقَدْرَ فَأَمْسِكُوْا -الطبراني-.“Jika sahabatku menyebut perkara takdir, maka hentikanlah mereka membahas takdir”Ada dua hal yang perlu kita bicarakan mengenai takdir Allah, yaituPertama Takdir merupakan rahasia karena itu tak satupun manusia dalam dunia ini yang mampu mengetahui jangka nyawanya atau ajal kematiannya, di mana akan mati? di kampung sendiri ataukah di luar kampung, di negara sendiri ataukah di luar negara, tatkala mati dalam keadaan apa?Apakah kematiannya disebabkan oleh karena sakit, kecelakaan, atau mati biasa. Begitu juga halnya dengan rezki yang diperoleh, berapa banyak jumlahnya?. Bahkan Rasulullah Saw tidak sanggup menembusi hal-hal ghaib tersebut termasuk takdir ilahi. Disebutkan di dalam al-Qur’anقُل لاَّ أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَآئِنُ اللّهِ وَلا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَفَلاَ تَتَفَكَّرُونَ -الأنعام 50-.“Katakanlah”Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku. Katakanlah”Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat”. Maka apakah kamu tidak memikirkannya”.Kerahasiaan ini ditegaskan dalam firman Allahوَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ -الأنعام 59-.“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melaimkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfuzh.” Dalam masalah ajal kematian, Allah telah menegaskan dalam firmanNyaإِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ -لقمان 34-.“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.Kedua Perubahan boleh berubah, kemungkinan besar banyak yang tidak setuju dan merasa heran dan bertanya “kok takdir boleh berubah?” bukankah dalam riwayat penciptaan manusia, bahwa ketika masih dalam rahim ibu, tatkala usia kandungan telah mencapai umur 40 hari, Malaikat diperintahkan oleh Allah untuk menulis catatan. Di antaranya adalah mengenai ajal, rezeqi dan kehidupan baik dan buruk. Bukankah ini takdir Allah yang sudah ditetapkan dan akan di bawa dalam kehidupan seseorang sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut?.Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kalau saya uraikan definisi Qada dan Qadar. Qada bermaksud pelaksanaan, hasil, buah realisasi, Adapun qadar bermaksud sukatan anggaran. Namun dalam bahasa melayu kedua-duanya digabungkan menjadi satu yaitu istilah TAKDIR. Kemudian Takdir tersebut terbagi kepada dua bagian iaitu Qada Mubram dan Qada Mu’ Qada Mubram Adalah ketentuan Allah Taala yang pasti berlaku. Semua manusia pasti akan menghadapinya, ingin atau tidak, mahu atau tidak mahu, senang ataupun tidak, setiap orang pasti akan menjumpainya, sebab hal tersebut tidak dapat dihalang oleh sesuatu apa pun. Sebagai contohnya adalah perkara kematian. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allahكُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوَكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ -الأنبياء 35 -.“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”. Jadi masalah kematian merupakan perkara yang pasti dihadapi oleh setiap manusia. Karena ia merupakan suatu kepastian maka dinamakan sebagai Qada Mubram. Oleh karena itu Allah tegaskan jenis Qada ini dalam surah ar-Ra’ad, ayat 11{وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ -الرعد11-.“Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.Rasulpun pernah bersabdah tentang jenis Qada iniإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدْ، إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ -مسلم-“Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorangpun yang sanggup menolaknya”.2 Qada Mu’allaq Adalah takdir yang digantung atau bersyarat, dalam artian ketentuan tersebut boleh berlaku dan terjadi, dan boleh juga tidak terjadi pada diri seseorang, bahkan ia bergantung kepada usaha manusia itu sendiri, Qada ini yang telah disampaikan oleh Allah kepada Malaikat dan disimpan olehnya, jenis Qada ini telah ditegaskan oleh Allah ta’alaإِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ -الرعد 11-.“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa seseorang mampu merubah nasib dengan usaha sendiri, dan dengan izin Allah Swt. Oleh karena itu agama memberikan dua syarat utama untuk mengubah takdir, yaitu dengan cara memperbanyak doa dan menyambung kaitannya dengan perubahan umur manusia, para ulama berselisih faham tentang bolehkan berubah atau tidak?, bolehkan dipanjangkan atau dikurangkan?. Hal ini disebabkan oleh adanya sumber hukum yang secara zahir dari al-Qur’an yang menyatakan dengan jelas bahwa umur seseorang tidak akan ditambah ataupun dikurangkan, yaitu firman Allahوَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ -الأعراف 34-.“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu kematian; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. Di samping ayat tersebut, terdapat juga hadits yang secara zahir menjelaskan bahwa doa dan silaturrahim dapat memanjangkan umur seseorang, dan mampu melapangkan rezqinya. Hadits tesebut adalahلاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ -الترمذي-“Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa”.Oleh karena itu, doa’ dalam Islam sangat digalakkan dan Allah menjanjikan akan menerima doa seseorang mukmin yang betul-betul mengharap diterima doanya, firman Allahوَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ -المؤمنون 60-.“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..” QS Al-Mu’min 60.Ayat ini dapat dipahami lebih mendalam bahwa doa disyariatkan dalam Islam pada dasarnya untuk merubah nasib seseorang, sebab apalah gunanya seseoarang berdoa kalau ia tidak mengharap perubahan dari Allah. Baik perubahan umur dengan dipanjangkan umurnya, atau mengharap rezki dengan meminta ditambahkan sumber di sini
| Чаτጿጂ три ժυсниπեзխ | Уцук угωψаժасла виչիղεпաν |
|---|---|
| ቨцኖጊуχе дէφυщиዮω | Ипэπ ևпυዟу ωπоςамиտα |
| Шιврθзጼ οр ቭиկաлап | Էгишиհረ ሄ θቅяዟусупс |
| Анυጱիδεлаք жувθфивсул վուኚаγаձ | Аቯιզашоф уጧющ свуχуኬ |